PONOROGO, Redaksi Pagi, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas keberhasilan Ponorogo masuk dalam Jaringan Kota Kreatif UNESCO (UNESCO Creative Cities Network/UCCN). Penetapan ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi semua pihak yang terlibat, mulai dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo, pusat hingga UNESCO.
"Kepada Pemerintah Pusat, kepada UNESCO, kepada semua yang terlibat, kami mengucapkan terima kasih atas kerja kerasnya. Ini keberhasilan kerja serentak dari semua pihak yang terlibat. Diucapkan terima kasih setinggi-tingginya," ucap Bupati Sugiri
Setelah resmi menjadi bagian Kota Kreatif UNESCO, tugas selanjutnya adalah mengisi dan mengembangkan status tersebut. Ponorogo akan berfokus pada sektor Craft and Folk Art (Kriya dan Seni Pertunjukan Rakyat).
Menurut Bupati Sugiri, dua sektor ini kriya (kerajinan) dan seni pertunjukan (Reog Ponorogo) adalah andalan utama untuk memutar kincir ekonomi daerah. Ia menyebutkan, beberapa kegiatan telah terkonfirmasi mampu membuat ekonomi tumbuh dengan baik.
Masuknya Ponorogo ke dalam UCCN secara otomatis menghubungkannya dengan lebih dari 300 kota kreatif di seluruh dunia yang merupakan anggota UNESCO Creative Cities Network.
"Kita berjejaring dengan 300 lebih kota di dunia anggota UNESCO. Ini sama dengan Sister City dengan sekian banyak kota itu, maka akan ada saling promo wisata, saling promo kreativitas, saling tukar-menukar, saling menjaga, saling menyarankan, saling berkolaborasi," jelas Bupati.
Jaringan ini diharapkan mendorong pemerintah, masyarakat, dan semua unsur untuk bersama-sama berbenah. Tujuannya adalah agar pertumbuhan dan perkembangan kota di semua sektor, terutama ekonomi kreatif, dapat tumbuh dengan baik. Sektor ini akan mendampingi dan mendukung sektor-sektor ekonomi lain, termasuk pertanian.
Bupati Sugiri Sancoko juga menekankan pentingnya peran generasi muda untuk terlibat dalam proses ini demi menjamin kesinambungan dan keberlanjutan pembangunan. Ia berharap pembangunan ke depan akan berjalan secara kreatif, inovatif, dan beradab, sesuai dengan cita-cita bersama.
Kang Giri juga mengingatkan bahwa keberhasilan UCCN ini merupakan entitas kedua Ponorogo yang diakui UNESCO.
Sebelumnya, ada pengakuan terhadap ICH (Intangible Cultural Heritage) untuk Reog Ponorogo. Dengan kedua entitas tersebut, Sugiri Sancoko berharap Ponorogo akan mendapatkan pengakuan UNESCO secara menyeluruh.(Fajar)
