PACITAN - Di tengah upaya pemerintah untuk mendiversifikasi ekonomi daerah, Kabupaten Pacitan melalui Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disdagnaker) menggelar program pemberdayaan masyarakat yang ambisius: 21 paket pelatihan kewirausahaan yang tersebar di 21 desa berbeda.
Dibiayai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025 sebesar Rp2.246.986.600, program ini bukan hanya sekadar pemberian keterampilan, tetapi juga upaya strategis untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada sektor tembakau yang rentan terhadap fluktuasi pasar dan kebijakan regulasi.
Lima jenis pelatihan yang ditawarkan – menjahit, processing (pengolahan produk), biofarmaka, rakit baja ringan, serta pembuatan pakan ternak dan pupuk organik – dipilih secara cermat berdasarkan potensi lokal dan kebutuhan pasar.
Kepala Disdagnaker Pacitan, Acep Suherman, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang dengan sistem teori dan praktik langsung, sehingga peserta tidak hanya memahami konsep, tetapi juga mampu menerapkannya segera setelah selesai. "Tujuan kita bukan cuma menambah wawasan, tapi menciptakan wirausahawan yang tangguh dan mandiri secara ekonomi," ujar Acep
Keunikan program ini terletak pada fokusnya terhadap wilayah-wilayah penghasil tembakau, yang selama ini seringkali terpinggirkan dalam pembangunan ekonomi produktif.
Dengan adanya pelatihan ini, Pemkab Pacitan berharap mampu menciptakan efek domino: masyarakat mendapatkan keterampilan baru, membuka usaha sendiri, menciptakan lapangan kerja bagi sesama warga, dan akhirnya meningkatkan kesejahteraan umum.
Hal ini juga selaras dengan komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam mengoptimalkan penggunaan DBHCHT untuk kegiatan yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat, bukan hanya untuk keperluan administrasi.
Dengan skala yang luas dan alokasi anggaran yang signifikan, program pelatihan ini menjadi contoh kebijakan daerah yang inovatif dan berorientasi pada kesejahteraan. Jika berhasil diimplementasikan dengan baik, ia berpotensi menjadi model bagi kabupaten lain di Indonesia yang memiliki tantangan serupa dalam diversifikasi ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
