PACITAN – Kecamatan Sudimoro menjadi contoh wilayah bebas rokok ilegal di Kabupaten Pacitan. Dalam beberapa operasi yang dilakukan bersama Satpol PP dan Bea Cukai, petugas tak menemukan satu pun rokok tanpa pita cukai resmi di wilayah tersebut.
Camat Sudimoro, Muhammad Taufik Effendi, menyebut keberhasilan itu berkat sosialisasi berkelanjutan kepada pedagang dan masyarakat.
Kami terus turun langsung ke pasar dan masyarakat untuk menyampaikan bahaya rokok ilegal serta konsekuensi hukumnya,” ujarnya.
Ia menegaskan, peredaran rokok ilegal bukan hanya melanggar hukum, tapi juga merugikan masyarakat sendiri. Selain ancaman pidana, keberadaan rokok tanpa cukai juga menghambat penerimaan negara yang seharusnya kembali ke masyarakat dalam bentuk Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Berkat komitmen bersama, manfaat DBHCHT kini dirasakan langsung warga Sudimoro. Dana tersebut digunakan untuk program bantuan langsung tunai (BLT) bagi petani tembakau, peningkatan fasilitas kesehatan, dan pelatihan keterampilan masyarakat.
“DBHCHT sangat membantu. Ada BLT untuk petani, bantuan sosial, serta kegiatan pemberdayaan masyarakat. Semua itu hasil kerja sama Forkopimca dan warga dalam menekan rokok ilegal,” tambah Taufik.
Selain menjadi contoh wilayah bebas pelanggaran cukai, Sudimoro juga menunjukkan bahwa kepatuhan masyarakat berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan.